Forum Tenaga Honorer Sekolah yang notabene memperjuangkan seluruh tenaga honorer adalah wadah perjuangan para guru honorer sekolah Indonesia. Program akhir Dari Forum honorer sekolah bertujuan untuk menjadikan honorer sekolah sampai pada titik PNS atau CPNS. Dengan tujuan perjuangan, tentulah harus dapat mengambil pelajaran dari para pejuang-pejuang negeri sebelum masa kemerdekaan.
Alfendo (nama palsu), salah seorang mantan anggota FTHSNI kec. Kesambi mengatakan bahwa Forum yang memperjuangkan Guru honorer patut mengambil pelajaran dari pejuang-pejuang sebelum kemerdekaan. "Pangeran Diponegoro dan Jend. Soedirman itu jika berjuang benar-benar tanpa pamrih, walaupun tidak seluruh warga Indonesia ikut berperang tetapi ketika merdeka, seluruh warga Indonesia ikut merdeka." Tegasnya.
Atas nama bangsa Indonesia, pejuang terdahulu tidak membeda-bedakan antara yang ikut berjuang dengan tidak. Para pejuang sebelum kemerdekaan selalu melindungi warganya. Menurut Alfendo, salah satu pelajaran ini yang harus diambil bagi pejuang-pejuang zaman sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"YANG GA IKUT RAPAT NAMANYA AKAN SAYA CORET!!!"
BalasHapusIni sms yang menjengkelkan yan saya terima dari pengurus FTHSNI.
iya ,,,,,,
BalasHapusheu euh...kita ge oli kang kaya konon
pdhl bknnya ga mau ikut rapat
sebagai guru honor kerjaan disekolah menumpuk
terutama pengalih tugasan dari guru PNS(seniorisme)...beuh,,,!
beli maklum tah pengurus kuh
mun kita dipecat sing sekola apa mau tanggung jawab???!!!!
Pengurus koq bukannya kasih contoh yang baik & melindungi anggotanya, tapi koq kaya gitu. Kaya bukan guru saja?
BalasHapusBisa mendidik tidak?
Pengurus layaknya bukan guru....
BalasHapusAWAS! Don't try them at home!!!
emang betuul tuch pengurus forum pantes jadi preman kuburan,ari ngomong pengene akas bae. padahal sich mun dilawan mah cemen ya ank... kita sih bli wedi di coret gan.ingat rejeki jodoh lan pati iku wis ana sing ngatur ank,dudu forum sing nentu nange. nggih boten...?
BalasHapushahahahaaa
BalasHapusada ada saja
nyari duit dari guru honorer.
postingan diatas klo itu adalah asli tidak usah namanya disamarkan (alfendo (nama PALSU))...da apa sebenarnyaaa...???..
BalasHapustrus menurut saya, perjuangan antara pahlawan dulu kala TIDAK SAMA dengan yg sekarang, jika dulu berjuang tanpa pamrih melawan PENJAJAH, sekarang berjuang melawan..????...(hayooo apa, melawan pemerintah negara sendiri...hihi..what a shame..!!!)
ada betulnya jg temen2 yang komentar disni, kmrn da suatu kejadian di kecamatan pekalipan, sampai salah satu pengurusnya melempar surat pernyataan seseorang ke orang yang bersangkutan dan bilang "saya cape ngurusin yang beginian, urus saja sendiri klo mau", tidak sepantasnya seorang pengurus berkata seperti itu, seharusnya pengurus lebih bijak, klo ga mau ngurusin ya udah, keluar saja dari kepengurusan, ya tidak..??, dan tidak sopan bertindak "keras" menyobek kertas didepan yang bersangkutan pula, AROGAN..!!!...saya harap pengurus harus lebih wise lagi..maaf jika ternyata lebih banyak kritikan, tapi ini semoga menjadi masukan untuk pengurus agar lebih baik lagi dalam kinerjanya, oia satu lagi, transparansi dana juga diperlukan, kita menjadi ragu apakah orang2 di pengurusan ini benar2 memahami sebuah organisasi atau tidak...
Sebagai insan pendidik kita telah kehilangan arah.
BalasHapusMelihat dari artikel di atas, terlihat bahwa guru sekarang yang didahulukan adalah materi (PNS_red). Padahal tujuan seorang pendidik menurut imam al ghazali adalah mencari keberkahan ilmu. bukan tujuan utama mencari materi tapi mencari keridhoan allah yang menjadi tujuan utama. saya prihatin karena ternyata sampai saat ini pendidikan terus terpuruk. dan terpuruk. itu karena kita terus menerus terfokus dalam materi dunia.
Sayangnya FTHSNI sama ajaa menjadi organisasi sama bokbrok dan brengsek mengarahkan perjuangan guru ke arah yang salah. BUBARKAN ORGANISASI SEPERTI INI JIKA TUKJUAN UTAMANYA HANYA DUNIA.!!!!
SAYA TIDAK SETUJU JIKA FTHSNI DIBUBARKAN, TAPI SAYA SANGAT SETUJU JIKA PENGURUS2 YANG BEJAD2 ITU DIBERANTAS!!!
BalasHapus